muhammadiyahsolo.com – SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta menggalakkan literasi di kalangan warga sekolah khususnya dan masyarakat.
Wakil Kepala Bidang Humas, Jatmiko menuturkan tiap sudut kelas telah terbangun 24 pojok baca, taman baca, perpustakaan terakreditasi A dari perpusnas RI, TV lokal, dan English Corner.
Diskdikbud Jateng Kunjungi SD Muhammadiyah 1 Ketelan
“Jadi, adanya pojok baca diharapkan mampu membangun budaya literasi khususnya para siswa dan guru, al Hamdulilah telah terkumpul 91 halaman lembar kliping dari media massacetak baik Suara Merdeka, Radar Solo Jawa Pos, Joglo Semar, Solo Posdan Republika,” jelasnya, Senin (2/3/2020).
Salah satu upaya meninggalkan jejak-jejak berita pendidikan yang tak kenal lelah, sekolah menyumbang untuk memperkaya bacaan di perpustakaan Majelis Pustaka, Seni, Budaya dan Informasi Pimpinana Daerah Muhamamdiyah Kota Surakarta.
“Tadi diterima salah satu angota majelis pustaka Sugiharko, di susun sejak Februari 2019 hingga pertengahan Februari 2020, dan sekolah juga telah masuk group WA Pendidikan Karakter oleh Doni Koesoemo A pakar analis Pendidikan Kebijakan di Pusat Analisis dan Kebijakan Sinkronisasi (PASKA) Kemendibud RI berisi praktisi, pemerhati dan akademisi, juga Foto kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler masuk di buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SD halaman 12,” ungkapnya.
Kegiatan-kegiatan yang mendukung gerakan literasi akan ditingkatkan lagi karena literasi salah satu kunci sukses meraih cita-cita, dan membangun peradaban.
“Firman Allah Swt., pertama kali turun ialah perintah untuk membaca yang tertuang dalam Surat Al Alaq ayat 1-5, itu menandakan betapa pentingnya membaca,” katanya sambil tersenyum.
Ke depan rencananya pada Jum’at, 13 Maret 2020 mulai pukul 07.30 kita akan menggelar hebohnya literasi untuk meningkatkan kecintaan siswa terhadap Jurnalistik dibarengi dengan Pentas Seni (Pensi), espos prestasi siswa baik akademik maupun akademik, dan keunikan sekolah unggul dan efektif, berkolaborasi salah satu media massa di Kota Solo.
“Semoga acara nanti membawa dampak positif bagi anak didik. Tak hanya sisi akademis, literasi yang dilakukan ini juga diimbangi dengan kegiatan ekstrakulikuler (Ekskul),”pungkasnya.
Hasil survei Programme for International Student Assessment ( PISA) tahun 2018 yang dirilis oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Indonesia masih berada di bawah rata-rata.
Kemampuan membaca siswa 371, rata-rata OECD adalah 487. Hasil matematika 379, sedangkan rata-rata OECD 487. Kemampuan sains siswa 389 di bawah rata-rata OECD yaitu 489. (Sumber: OECD PISA tahun 2018).
Tes INAP (Indonesian National Assesment Programme) tahun 2016 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mengukur kecakapan literasi membaca, sains dan numerasipun menunjukkan bahwa kecakapan siswa SD kelas 4 masih perlu ditingkatkan.
Apakah literasi? Literasi dalam konteks siswa adalah cara mengakses, memahami dan menggunakan informasi yang berada disekitarnya untuk mengatasi berbagai permasalahan hidupnya.