• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Berkemajuan
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
    • Home – Layout 4
    • Home – Layout 5
  • News
    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

    Pusat Studi Tuberkulosis UMS dan Pemkot Surakarta Teken Komitmen Akhiri TBC

    Pusat Studi Tuberkulosis UMS dan Pemkot Surakarta Teken Komitmen Akhiri TBC

    Ratusan Siswa SMP Muhammadiyah PK Pawai Sambut Ramadandan Berbagi Bingkisan

    Ratusan Siswa SMP Muhammadiyah PK Pawai Sambut Ramadandan Berbagi Bingkisan

    Studi Tiru di SMA Muh PK: Pengelolaan Sekolah Unggul

    Studi Tiru di SMA Muh PK: Pengelolaan Sekolah Unggul

  • Insight
    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

    Awal Bukan Akhir, Menerobos Dinding Waktu

  • Tajdid
    • All
    • Pendidikan
    • Sosial
    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

    Ratusan Siswa SMP Muhammadiyah PK Pawai Sambut Ramadandan Berbagi Bingkisan

    Ratusan Siswa SMP Muhammadiyah PK Pawai Sambut Ramadandan Berbagi Bingkisan

    Bentara Budaya dalam Bingkai Muhammadiyah: Menjaga Tradisi, Merawat Peradaban

    Trending Tags

    • Penelitian
    • Humaniora
    • Moderasi
    • Kabarmu
    • Risalah
  • Artikel
    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

  • Infografis
  • Risalah
No Result
View All Result
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
    • Home – Layout 4
    • Home – Layout 5
  • News
    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

    Pusat Studi Tuberkulosis UMS dan Pemkot Surakarta Teken Komitmen Akhiri TBC

    Pusat Studi Tuberkulosis UMS dan Pemkot Surakarta Teken Komitmen Akhiri TBC

    Ratusan Siswa SMP Muhammadiyah PK Pawai Sambut Ramadandan Berbagi Bingkisan

    Ratusan Siswa SMP Muhammadiyah PK Pawai Sambut Ramadandan Berbagi Bingkisan

    Studi Tiru di SMA Muh PK: Pengelolaan Sekolah Unggul

    Studi Tiru di SMA Muh PK: Pengelolaan Sekolah Unggul

  • Insight
    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

    Awal Bukan Akhir, Menerobos Dinding Waktu

  • Tajdid
    • All
    • Pendidikan
    • Sosial
    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

    Ratusan Siswa SMP Muhammadiyah PK Pawai Sambut Ramadandan Berbagi Bingkisan

    Ratusan Siswa SMP Muhammadiyah PK Pawai Sambut Ramadandan Berbagi Bingkisan

    Bentara Budaya dalam Bingkai Muhammadiyah: Menjaga Tradisi, Merawat Peradaban

    Trending Tags

    • Penelitian
    • Humaniora
    • Moderasi
    • Kabarmu
    • Risalah
  • Artikel
    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

    Perempuan Berperan Aktif dalam Pembangunan TPS 3R di Sulawesi Tengah dan Maluku

  • Infografis
  • Risalah
No Result
View All Result
berkemajuan.id
No Result
View All Result
Home Berita

Bentara Budaya dalam Bingkai Muhammadiyah: Menjaga Tradisi, Merawat Peradaban

Miftahul Arozaq by Miftahul Arozaq
February 2, 2025
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai organisasi Islam yang lahir pada 1912, Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada dakwah dan pendidikan, tetapi juga aktif merawat warisan budaya Indonesia. Meski tidak memiliki lembaga khusus seperti Bentara Budaya, Muhammadiyah telah membangun fondasi kebudayaan melalui integrasi nilai-nilai Islam dengan kearifan lokal. Artikel ini mengulas bagaimana gerakan ini menjadi pelestari budaya sekaligus pendorong peradaban yang harmonis antara tradisi dan modernitas.

Muhammadiyah: Menyatukan Agama dan Budaya

KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, meletakkan prinsip bahwa kemajuan umat harus dibarengi dengan penghargaan terhadap budaya. Baginya, kebudayaan bukanlah musuh agama, melainkan media untuk menyebarkan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Visi ini tercermin dalam berbagai program yang memadukan keislaman dengan pelestarian tradisi, tanpa mengabaikan semangat pembaruan.

Sekolah dan Kampus: Laboratorium Budaya

Lembaga pendidikan Muhammadiyah, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, menjadi ruang penting untuk mengajarkan seni dan tradisi Nusantara. Di banyak sekolah Muhammadiyah, siswa tidak hanya belajar agama, tetapi juga terlibat dalam kegiatan seperti membatik, menari tradisional, atau bermain alat musik daerah. Kampus-kampus seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) atau Jakarta (UMJ) kerap menggelar pameran seni, diskusi budaya, atau pertunjukan yang melibatkan seniman lokal. Pendekatan ini menunjukkan komitmen Muhammadiyah untuk memelihara warisan leluhur, sambil menyaringnya melalui prinsip agama.

Seni sebagai Media Dakwah

Muhammadiyah memanfaatkan seni untuk menyampaikan pesan moral dan spiritual. Beberapa contohnya antara lain:

  1. Pagelaran Bertema Religi: Grup teater di lingkungan Muhammadiyah sering mengangkat kisah-kisah inspiratif dari sejarah Islam atau cerita rakyat yang sarat makna.
  2. Karya Sastra Bernuansa Islam: Banyak penulis dari kalangan Muhammadiyah menghasilkan puisi, cerpen, atau novel yang mengajarkan nilai persaudaraan, kejujuran, dan kesederhanaan.
  3. Ekspresi Seni Visual: Lukisan kaligrafi dan karya seni rupa lainnya sering dipamerkan dalam acara-acara organisasi, menggabungkan estetika Islam dengan motif lokal.

Menghidupkan Tradisi Lokal

Muhammadiyah tidak menolak tradisi masyarakat, asalkan sejalan dengan prinsip tauhid. Di berbagai daerah, organisasi ini terlibat dalam kegiatan seperti peringatan hari besar Islam yang dirayakan dengan budaya setempat, misalnya melalui kirab budaya atau pertunjukan wayang dengan cerita Islami.

Peran Aktif dalam Pelestarian

Muhammadiyah memiliki struktur khusus yang menangani kebudayaan, seperti Majelis Seni dan Budaya, yang bertugas merancang program pelestarian tradisi. Majelis ini mendukung seniman dan pegiat budaya untuk menciptakan karya yang tidak hanya indah, tetapi juga mendidik. Selain itu, mereka aktif mengadakan pelatihan kerajinan tangan, workshop seni, atau festival budaya yang melibatkan generasi muda.

Budaya dalam Aksi Sosial

Kegiatan pemberdayaan masyarakat oleh Muhammadiyah juga menyisipkan unsur budaya. Contohnya, program pelatihan ekonomi di pedesaan sering dikaitkan dengan pengembangan produk kerajinan tradisional, seperti tenun, ukir kayu, atau anyaman. Hal ini tidak hanya meningkatkan ekonomi warga, tetapi juga menjaga kelestarian keterampilan turun-temurun.

Menjawab Tantangan Zaman

Di era digital, Muhammadiyah berinovasi dengan mengadopsi teknologi untuk melestarikan budaya. Misalnya, mengadakan kelas virtual tentang seni tradisional, membuat konten edukatif di media sosial, atau mengembangkan aplikasi yang mempromosikan khazanah Nusantara. Tujuannya, agar generasi muda tetap mencintai budaya lokal meski hidup di tengah arus globalisasi.

Penutup: Merajut Identitas Bangsa

Muhammadiyah membuktikan bahwa agama dan budaya dapat berjalan beriringan. Dengan memelihara tradisi, mendukung seniman, dan mengadaptasi nilai-nilai Islam dalam kebudayaan, organisasi ini turut membentuk identitas Indonesia yang maju sekaligus berakar. Melalui pendidikan, dakwah kreatif, dan kolaborasi dengan masyarakat, Muhammadiyah terus menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga keberagaman budaya Nusantara.

“Merawat budaya adalah bentuk syukur atas warisan leluhur, sekaligus investasi untuk masa depan peradaban.”S, atau UHAMKA) sering mengadakan festival budaya, seminar kebudayaan, dan pertunjukan seni yang melibatkan masyarakat luas. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa Muhammadiyah tidak anti-tradisi, melainkan berusaha memfilter budaya lokal dengan prinsip al-muhafazhah ‘ala al-qadim as-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah (menjaga tradisi baik dan mengadopsi hal baru yang lebih baik).

Miftahul Arozaq

Miftahul Arozaq

Recommended.

Awal Bukan Akhir, Menerobos Dinding Waktu

February 2, 2025
Kemendikdasmen RI Luncurkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Kemendikdasmen RI Luncurkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

December 28, 2024

Trending.

Bentara Budaya dalam Bingkai Muhammadiyah: Menjaga Tradisi, Merawat Peradaban

February 2, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Call us: +6285234007456

© 2025 - berkemajuan.id - "Memajukan & Memanusiakan" by Rozaq

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Liputan Khusus
  • Infografis
  • Artikel
  • Insight
  • Tajdid
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Sosial
  • Photography
  • Risalah

© 2025 - berkemajuan.id - "Memajukan & Memanusiakan" by Rozaq