Kreativitas dan karakter yang kuat adalah modal utama menghadapi era globalisasi saat ini. Upaya penanaman kreativitas dan karakter juga dilakukan oleh SD Muhammadiyah 21 Baluwarti, Jl. Carangan No.008, RW.002, Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo.
Melalui pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP), murid kelas IV dilatih kreativitas membuat kemoceng dari bahan tali rafia, Senin (29/1/2024). Heni Widyastuti, selaku wali kelas IV SD Muhammadiyah 21 Solo mengemukakan kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan semangat kewirausahaan sejak dini.
“Melalui pemanfaatan tali rafia, murid diajak untuk memanfaatkannya menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi,” ungkapnya. Heni memaparkan langkah-langkah pembuatan kemoceng berbahan tali rafia. Pertama, siapkan alat dan bahannya, yaitu, tali rafia secukupnya, batang kayu sepanjang 30-40 cm untuk gagang kemoceng, gunting, sisir, dan jarum.
Kedua, potong tali rafia sepanjang 20-30 cm dengan jumlah yang agak banyak. Kemudian siapkan tali rafia yang berbeda untuk dibentangkan sepanjang 2-3 meter yang berfungsi sebagai tali pengikat utama. Ikatkan tali tersebut pada dua tiang.
Ketiga, ikatlah tali rafia pendek sebanyak mungkin pada tali utama dan sisirlah menggunakan jarum. Jika mulai tak beraturan, maka cobalah merapikannya dengan sisir.
Keempat, ikatkan tali rafia utama yang telah diikat dengan banyak tali rafia pendek ke batang kayu yang sudah disiapkan. Ikatkan dengan membentuk spiral. Agar terlihat bagus dan berfungsi dengan baik, pastikan kemoceng yang dibuat tidak ada rongga antara helai yang satu dengan yang lain.
Salah satu murid kelas IV, Vira Farjana Kirana, mengaku awalnya merasa rumit dalam pengerjaannya. “Meskipun awalnya agak rumit, tetapi dengan kerja sama dan bimbingan guru, akhirnya kami berhasil membuat kemoceng,” ujarnya.