Kabar gembira bagi para aktivis dan kader Muhammadiyah di kota Solo. Pasalnya, buku karya Dr Mohamad Ali yang merupakan catatan–catatan sejarah pergerakan Muhammadiyah di kota Solo yang sekaligus juga sebagai refleksi pergerakan intelektualisme Muhammadiyah kota Solo telah terbit. Hadirnya buku yang berjudul Merawat Intelektualisme Muhammadiyah: Refleksi Seabad Matahari Bersinar di Kota Bengawan ini menjadi ruh, spirit serta refleksi bagi perkembangan Muhammadiyah ke depan, khususnya di kota Surakarta.
Menariknya, Mohamad Ali mengutarakan dalam bukunya bahwa keistimewaan (keunikan) Muhammadiyah Surakarta pada periode awal adalah tumbuh suburnya iklim intelektualisme yang disemai oleh tokoh-tokoh Islam pada waktu itu. Sebut saja munculnya penerbitan majalah dan surat kabar seperti Islam Bergerak, Wewarah Islam, Sinar Islam, Al-Islam, Bintang Islam, Medan Moeslimin serta majalah Adil yang menyebabkan diskursus keislaman meluas di tengah-tengah masyarakat, ungkapnya.
Buku ini mengangkat tulisan dan mengupas kisah hubungan K.H Ahmad Dahlan dan jaringan Ulama Surakarta pada masa pergerakan Islam di Surakarta awal abad ke 20. Hingga ihwal awal kemunculan Islam Progresif dan amal usaha Muhammadiyah pertama di kota Bengawan muncul.
Bab pergerakan intelektual Muhammadiyah di ulas secara apik oleh penulis. Bagaimana kancah pergerakan intelektual di keprabon, kemunculan HIK (Hollandsch Inlandsche Kweekschool) Moehammadijah Solo, Proses pembibitan intelektualisme Islam melalui hadirnya UMS, serta Majalah Sinar Islam yang diterbitkan Muhammadiyah Surakarta bagian Taman Pustaka yang memuat pandangan-pandangan pembaharuan (Islam Progresif) di tampilkan analisa dan refleksinya oleh penulis.
Pada bagian akhir, diulas tentang kiprah tokoh-tokoh kunci pergerakan Muhammadiyah di kota Surakarta. Peran tokoh seperti Kiai Moehctar Boechori, Kiai Mohammad Idris, serta Kiai Asnawi Hadisiswaya serta ketua-ketua Muhammadiyah Solo Dari masa-ke masa ditampilkan penulis untuk memberikan gambaran utuh pergerakan Muhammadiyah di kota Surakarta.
Hadirnya buku Merawat Intelektualisme Muhammadiyah menjadi renungan sekaligus refleksi bagi para penerus dakwah Muhammadiyah, khususnya di kota Surakarta. Nilai Inspirasi dan Semangat tajdid yang digelorakan oleh para tokoh Pergerakan Muhammadiyah awal kota Surakarta menjadi obor penyemangat generasi muda dalam ber-khidmat di Muhammadiyah. Akhirnya, harapan dan semangat terus bertumbuh baik intelektualisme dan dakwah berkemajuan Muhammadiyah kota Surakarta tetap terjaga bahkan meningkat dengan hadirnya buku ini. Selamat membaca dan memaknai tulisan dalam buku ini.