SOLO, MUHAMMADIYAHSOLO.COM-Ajang Expo dan Pensi Milad ke-112 Muhammadiyah di Solo menjadi ajang unjuk kreativitas berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang diselenggarakan mulai hari ini, Minggu-Selasa (17/11/2024). Salah satu stan yang ramai dikunjungi adalah SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari. Stan ini memamerkan produk unggulannya, yaitu Sirup Muasri Belimbing Wuluh, sebuah inovasi sehat dan menyegarkan hasil kolaborasi siswa kelas VI dan guru.
SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari dikenal sebagai sekolah berkonsep green school yang berkomitmen pada pendidikan lingkungan dan sekolah ramah anak. Sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah alam yang ada di Muhammadiyah Kota Solo yang terletak di Jl. Mangga VI Jajar, Laweyan. Sekolah ini tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan keterampilan hidup siswa, dengan memanfaatkan lingkungan sebagai guru dan media pembelajaran. Salah satunya adalah dengan memproyeksikan hasil lingkungan di sekolah yang menghasilkan produk sirup belimbing wuluh.
Dalam Expo Muhammadiyah ini, SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari secara khusus memproyeksikan hasil alam yang diolah dari kebun sekolah sebagai contoh nyata pembelajaran berbasis lingkungan. Belimbing wuluh, yang selama ini menjadi salah satu hasil panen siswa kelas VI, diolah menjadi sirup yang mempunyai manfaat kesehatan, yaitu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meredakan masalah pencernaan, mengobati batuk dan pilek, mengatasi asam urat, dan menurunkan kolesterol. Langkah ini sekaligus mengajarkan siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar berwirausaha sejak dini.
Menurut Murti, guru pembimbing produk belimbing wuluh di SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari, pembuatan sirup belimbing wuluh dilakukan dengan cara sederhana. “Kemarin anak-anak mengambil buahnya di belakang perpustakaan sekolah sekitar 1 kg, kemudian menyiapkan alat dan bahan, yaitu gula 1 kg, campuran kayu manis (tergantung suka atau tidaknya). Prosesnya, buah belimbing wuluh dipotong-potong, kemudian diletakkan di panci dengan tambahan air sebanyak 4 gelas atau sekitar 1 liter, dan gula 1 kg. Rebus dan aduk sampai mendidih hingga gulanya larut. Terakhir, didiamkan selama kurang lebih semalaman, disaring, lalu dimasukkan ke dalam botol. Kemarin kebetulan, untuk 1 liter air bisa menghasilkan 6 botol ukuran seperempat,” jelas Murti.
Sirup Higenis
Berdasarkan pengemasan dan proses pengolahan yang higienis, produk ini mampu bertahan pada suhu ruang terbuka selama 7 hingga 14 hari. Sementara itu, jika disimpan di dalam lemari pendingin, sirup ini dapat bertahan hingga 1 hingga 2 bulan tanpa kehilangan rasa maupun kualitasnya. Hari ini, selama berlangsungnya Expo dan Pensi 2024, menurut Ibu Murti, beberapa pengunjung terlihat tertarik dengan Sirup Belimbing Wuluh yang dipamerkan di stan SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari. Meskipun produk ini saat ini hanya tersedia sebagai display, antusiasme pengunjung cukup tinggi. Murti menjelaskan, untuk sementara, pihak sekolah hanya menyiapkan beberapa botol untuk dipamerkan. Namun, melihat banyaknya permintaan, mereka berencana untuk mulai menjualnya pada hari berikutnya, atau paling lambat pada Selasa mendatang.
Ke depannya, SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari berencana memproyeksikan Sirup Belimbing Wuluh sebagai salah satu produk dalam kegiatan Market Day sekolah, yang akan digelar pada bulan Februari atau Maret setelah Penilaian Akhir Tahun Semester (PATS). Kegiatan ini menjadi agenda rutin sekolah untuk melatih siswa dalam mempraktikkan keterampilan wirausaha, mulai dari produksi hingga pemasaran.
Terakhir, Ibu Murti menyampaikan kesan dan pesan terkait kegiatan Expo dan Pensi 2024 ini. “Alhamdulillah, untuk expo ini bisa menginformasikan dan memublikasikan bahwa sekolah alam bisa membuat produk sendiri dan merupakan hasil karya anak-anak sendiri,” ungkapnya. (Reporter magang: Adellia Putri Wulandari)