SOLO, MUHAMMADIYAHSOLO.COM-Dua dosen Universitas Islam Batik (Uniba) Solo, Sitti Mukarromah dan Sri Purwati, menggelar pengabdian masyarakat di Langgar Taqorrub Banyuanyar, Banjarsari, Kota Solo, Senin (1/4/2024) malam. Pengabdian masyarakat berupa acara penyuluhan berjudul “Penguatan Ekonomi Masyarakat Melalui Peningkatan Literasi Al-Qur’an”. Sebagai narasumber adalah Ustaz Dwi Jatmiko, seorang dai yang telah memperoleh Standardisasi Da’i dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kegiatan yang dilaksanakan pukul 19.00 – 22.15 WIB ini dihadiri puluhan jamaah. Materi pertama disampaikan oleh Sitti Mukarromah. Menurutnya, penguatan ekonomi masyarakat dengan peningkatan literasi Al-Qur`an mengacu pada konsep menggunakan pemahaman dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an untuk membantu memperkuat ekonomi masyarakat. “Tahapan pertama untuk masyarakat yaitu diarahkan untuk ‘iqra’ atau bacalah Al-Qur’an (QS. Al-’Alaq 96: 1),” ujarnya.
Nilai-nilai ekonomi yang tertuang dalam Al-Qur’an, antara lain, contohnya: “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Q. S. Al-Baqarah (2): 275). Tema zakat dan sedekah, contohnya: “Dan dirikanlah salat, bayarkan zakat dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk”. (Q.S. Al-Baqarah (2): 43). Kemudian, “Menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji ….” (Q.S. Al-Baqarah (2): 261).
Sedangkan tema pendidikan dan literasi Al-Qur’an, contohnya, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.” (Q. S. Al-’Alaq (96): 1). Etika Bisnis dan Keuangan: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. …..” [Q.s. an-Nisaa’: 29].
Kewirausahaan
“Peningkatan kewirausahaan berbasis Al-Qur’an. Contoh: “Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.” (QS. Al Jumuah (62): 10). Sitti Mukarromah mengemukakan tentang tema mengentaskan kemiskinan. “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.” (QS Adz-Dzariat [57]: 19-20).”
Penguatan ekonomi suatu masyarakat melalui peningkatan literasi Al-Qur’an tidak hanya tentang memahami ajaran agama. “Tetapi juga penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam aspek ekonomi dan bisnis. Maka hari ini kita berdua membagi Al-Qur’an terjemah kepada masyarakat di langar taqorrub sebagai pengabdian masyarakat dan berkolaborasi Da’i MUI nasional,” bebernya.
Diawali salat isya dan tarawih berjamaah yang diimami Dwi Jatmiko. Dilanjutkan acara majelis ilmu nuzulul Qur’an gapai lailatul qadar yang menggembirakan karena full doorprize. Dwi Jatmiko menjelaskan dengan meningkatkan literasi Al-Qur’an, maka masyarakat menjadi tahu prinsip-prinsip ekonomi Islam yang ada di dalam Al-Qur’an. Ditingkat yang lebih lanjut maka masyarakat bisa dibawa untuk menerapkan prinsip-prinsip ekonomi yang rabbani.
“Khatam teks arab maupun terjemah Al-Qur’an di bulan Ramadan juga bisa menjadi ladang amal kebaikan. Sebab, bulan Ramadan merupakan bulan di mana Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia,” pungkasnya.