PABELAN, MUHAMMADIYAHSOLO.COM-Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Workshop Penyusunan Panduan Pendirian dan Pengembangan Sentra Olahraga Muhammadiyah, Senin (12/8/2024), di Ruang Sidang BPH Lt 6 Gedung Induk Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Ketua LPO Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Gatot Sugiharto, mengungkapkan semenjak LPO ini dipisah dari Lembaga Seni Budaya (LSB) yang sebelum Muktamar Muhammadiyah ke-48 masih bergabung Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO), kini menjadi lebih aktif dalam melakukan berbagai program.
“Kami rutin mengadakan kamisan atau semacam rapat rutin baik daring maupun luring di kantor Yogyakarta. Alhamdulillah progresnya cukup bagus dan terdapat beberapa program yang sudah dibahas pada rapat kerja beberapa waktu yang lalu,” ungkapnya. Menurutnya, olahraga ini memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan dakwah Muhammadiyah.
Banyak atlet Muhammadiyah yang menyumbangkan prestasi baik di kancah nasional maupun internasional bagi negara Indonesia, seperti saat Asean University Games dan kejuaraan di Kamboja beberapa waktu lalu. Dalam hal ini, lanjutnya, mengembangkan sentra dan gugus tugas yang telah disahkan akan memiliki potensi dakwah yang lebih luas. Seperti penggemar motor itu sudah disahkan dan mereka juga membentuk pengurus di masing-masing wilayah dan anggotanya ternyata luar biasa juga.
“Hari ini LPO bersama pakar di bidang olahraga kan mengembangkan sentra dakwah olahraga berbasis Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang pendidikan. Melihat dari data sudah ada 23 prodi olahraga[PTMA] yang menjadi peluang kita untuk terus menggarap olahraga di Muhammadiyah,” tegasnya. Gatot Sugiharto berharap setelah ini barangkali dapat membuat kelas khusus maupun institut olahraga yang dikelola oleh Muhammadiyah. Nantinya ini menjadi kebanggaan Muhammadiyah.
Dakwah di Bidang Olah Raga
Dalam kesempatan tersebut, inisiatif LSB sangat didukung dan diapresiasi oleh Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Irwan Akib. Dia menegaskan, kehadiran dalam workshop ini sangat penting dalam mengembangkan tugas dakwah di bidang olahraga. Komunitas remaja itu harus tersentuh oleh Muhammadiyah untuk membangun dakwah. Sehingga memang kesadaran pentingnya olahraga, sangat penting, terutama di kalangan mahasiswa dan remaja. Pada Indonesia Emas tahun 2045, lanjut Irwan Akib, pemuda harus memiliki fisik yang kuat. Kalau lemah nantinya malah repot. “Sehingga perlu adanya pedoman yang membahas sentra olahraga Muhammadiyah dan ini bukan hanya kepentingan LPO saja tetapi juga kepentingan instansi juga,” ujarnya. Irwan Akib memaparkan, ketika atlet dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) ini menyumbangkan prestasinya, ini juga bisa mengangkat nama kampus.
Tentu sebagai organisasi dakwah, mengembangkan dakwah Muhammadiyah melalui olahraga dan komunitas remaja menjadi sesuatu hal yang penting untuk difokuskan. Sehingga, dengan adanya hal tersebut, panduan ini perlu diramu dalam workshop ini dengan sedemikian rupa untuk memberikan pandangan ke depan. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor IV UMS, Prof. Em Sutrisna, menyambut baik workshop yang diselenggarakan di UMS dan mudah mudahan menelurkan kebijakan sentra olahraga. “Anggaplah rumah sendiri karena UMS merupakan Amal Usaha Muhammadiyah,” pungkasnya.