SOLO, MUHAMMADIYAHSOLO.COM—Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan di Panti Usia Lanjut Aisyiyah Sumber Solo telah sukses dilaksanakan. Program ini berfokus pada pemanfaatan kombinasi daun kelor dan ikan gabus untuk mengatasi anemia dan penurunan protein pada lansia.
Kegiatan ini berlangsung selama empat minggu, dimulai pada pertengahan bulan Juni 2024 dan berakhir pada bulan Juli 2024. Program ini melibatkan kolaborasi antara akademisi, praktisi kesehatan, dan komunitas lokal dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup lansia di panti usia lanjut melalui intervensi gizi.
Kegiatan ini dilatarbelakangi lansia yang sering mengalami berbagai masalah kesehatan. Itu termasuk anemia dan penurunan protein yang dapat berdampak negatif pada kualitas hidup mereka. Daun kelor dikenal kaya akan zat besi dan nutrisi penting lainnya, sementara ikan gabus mengandung protein tinggi dan asam amino esensial yang penting untuk menjaga massa otot dan kesehatan secara keseluruhan.
Ketua tim pengabdian masyarakat, Cemy Nur Fitria, menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan status Kesehatan para lansia di panti. Kegiatan ini mencakup beberapa tahapan utama.
Nutrisi Seimbang
Pertama yakni penyuluhan gizi dan kesehatan yang disampaikan Anis Prabowo. Anis memberikan penyuluhan mengenai pentingnya nutrisi seimbang dan manfaat daun kelor serta ikan gabus bagi kesehatan lansia. Penyuluhan ini dilakukan secara interaktif dengan menggunakan media visual dan sesi tanya jawab, yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2024.
Kedua, pemberian kombinasi daun kelor dan ikan gabus dalam bentuk minuman, dikoordinatori oleh Sri Mintarsih, bersama Aisyah Na’imatul Mahmudah (mahasiswa Prodi S1 Gizi) dan Wulan Saputri Rasyid (mahasiswa Prodi S1 Keperawatan,) serta staf panti dalam pemberiannya.
Lansia dan staf panti mendapatkan pemberian minuman dan cara membuatkan minuman kombinasi daun kelor dan ikan gabus menjadi minuman yang siap minum, tidak amis, tidak eneg, diminum sehari 150-200 cc, di waktu pagi hari, rentang waktu jam 08.00-09.00 WIB dalam keadaan hangat selama 13 hari (tanggal 1-13 Juli 2024).

Ketiga, pemantauan kesehatan dengan pemeriksaan kadar hemoglobin oleh tim Unit Laboratorium Klinik Saras Colomadu. Sementara pemeriksaan Hb dan protein darah oleh tim Unit Laboratorium Klinik Harist Kartasura dalam pemeriksaan haemoglobin dan protein darah lansia.
Keempat, evaluasi dan tindak lanjut pada akhir kegiatan. Dilakukan evaluasi menyeluruh untuk mengukur efektifitas program ini. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kadar hemoglobin dan protein darah pada lansia.
Di tahap awal, ada beberapa lansia yang mempunyai kadar hemoglobin rendah dan di bawah rata-rata nilai normal, yaitu sebanyak 20,6% sebelum dilakukan pemberian minuman kombinasi tersebut. Setelah selesai program pemberian kombinasi minuman ini, dilaksanakan pemeriksaan kadar haemoglobin dan protein darah pada 29 lansia menunjukkan hasil peningkatan yang siginfikan, yaitu 86,2%.
Selama program berlangsung, tim medis melakukan pemantauan kesehatan secara berkala untuk mengevaluasi dampak konsumsi daun kelor dan ikan gabus terhadap tingkat anemia dan kadar protein dalam darah lansia. Sebagian besar lansia yang mengikuti program ini mengalami peningkatan kadar hemoglobin dan protein dalam darah, yang berdampak positif pada energi, kekuatan, dan kesejahteraan umum mereka.