Sulawesi Selatan – plpbm.pu.go.id
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mattiro Deceng resmi dibentuk pada Rabu, 7 April 2021 di Kelurahan Labessi, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Proses pembentukan KSM ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dan dihadiri oleh perwakilan masyarakat setempat. Dalam pertemuan tersebut juga dilaksanakan pemilihan ketua KSM yang menghasilkan Agung Suprianto sebagai ketua terpilih.
Kehadiran KSM Mattiro Deceng menjadi bagian penting dalam mendukung operasional Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) yang dibangun di Kelurahan Labessi. Salah satu inovasi utama yang dilakukan oleh KSM adalah pemanfaatan media sosial sebagai sarana sosialisasi dan edukasi pengelolaan sampah kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
Melalui akun Instagram resmi @mattirodeceng.id, pengurus KSM bersama Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) secara aktif membagikan berbagai informasi terkait tahapan pendampingan TPS 3R. Mulai dari sosialisasi program, pembentukan struktur organisasi KSM dan KPP, pemetaan sosial, hingga survei timbulan sampah, seluruh proses terdokumentasi dan disampaikan secara terbuka kepada masyarakat.
Program TPS 3R sendiri sangat bergantung pada keberhasilan kegiatan sosialisasi sebagai upaya untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Edukasi mengenai jenis-jenis sampah serta teknik pengolahan sesuai dengan karakteristik sampah menjadi salah satu pendekatan utama dalam perubahan pola pikir masyarakat.
Nama Mattiro Deceng, yang berarti “berpikir positif,” mencerminkan visi KSM untuk mendorong masyarakat agar memiliki sikap bertanggung jawab terhadap lingkungan. Hal ini sejalan dengan komitmen Ketua KSM, Agung Suprianto, yang ingin menjadikan TPS 3R tidak hanya sebagai tempat pengolahan sampah, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran dan agen perubahan di tingkat kelurahan.
“TPS 3R Mattiro Deceng setelah beroperasional diharapkan dapat menjadi sarana edukasi persampahan, mewujudkan lingkungan yang bersih, dan menjadi kelurahan percontohan di Kabupaten Soppeng. Di tingkat kabupaten, TPS 3R Mattiro Deceng diharapkan dapat menjadi mentor atau guru untuk kelurahan lain dalam mengelola sampah dari sumber,” ungkap Agung.
Dengan pendekatan yang kreatif dan inklusif, KSM Mattiro Deceng membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan masyarakat dan pemerintah daerah untuk menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Ke depan, inisiatif ini diharapkan menjadi model inspiratif bagi wilayah-wilayah lain dalam pengembangan TPS 3R di Indonesia.