SOLO, MUHAMMADIYAHSOLO.COM-Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Muhammad Da’I, menjelaskan empat fase dinamika persyarikatan Muhammadiyah yang tidak boleh dilupakan. Dia juga mengemukakan ada lima karakter Islam Berkemajuan yang harus ada pada setiap kader persyarikatan.
Menurut Prof. Da’I, empat fase tersebut adalah: fase pertama, Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah Islam, sehingga bagaimanapun harus ada penyampaian dalam berdakwah. Fase kedua, yaitu gerakan tajdid dengan makna pemurnian aqidah. “Kemudian pada fase ketiga amar ma’ruf nahi munkar dalam berdakwah, tidak sekadar berkata saja, namun dengan cara nyata seperti mendirikan sekolah dalam memberantas kebodohan. Fase yang terakhir adalah berdasarkan Al-Quran dan as-sunnah,” tambahnya Jum’at (16/2/2024).
Muhammad Da’I menyampaikan hal tersebut pada acara Pelatihan Mubalig Mahasiswa Muhammadiyah (PM3) Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Solo dengan tema “Transformasi Mubalig Ikatan dalam Dakwah Lintas Keberagaman.” Pada acara pelatihan tersebut, Muhammad Da’I menjadi pemateri untuk tema “Muhammadiyah Kekinian dan Risalah Islam Berkemajuan.”
Menurutnya, dalam perkembangannya, organisasi Muhammadiyah itu bergerak secara dinamis. Tidak ada agama yang konsep akidahnya sama dengan Islam. Pada kandungan surat Al-Ikhlas dijelaskan secara jelas Tuhan itu Esa. “Allah itu tempat bergantung kita. Allah itu tidak bermuka dan tidak di mukakan, dan tidak ada sesuatu apapun yang menyerupai apapun, sehingga Allah tidak dapat diserupai dengan apapun. Dalam Islam sudah jelas mengenai konsep tauhid,” papar Wakil Rektor II UMS itu.
Sangat Unggul
Dalam konsep ibadah juga jelas dan tertata. Aturan-aturan dan bacaan pada ibadah sudah jelas dan sudah ditetapkan. Dalam konsep ibadah, Islam memiliki aturan yang sangat rinci dari mulai hal bacaan, ibadah-ibadah sunnah, rukhsoh atau keringanan dalam hal ibadah sudah dijelaskan dengan rinci. Islam meyakini betul bahwa syariat itu yang harus diyakini yang berdasarkan Al-Qur’an dan as-sunnah.
Pada aspek akhlak, lanjut Muhammad Da’I, Islam juga sangat unggul serta memiliki aturan yang tetap untuk setiap saatnya. Dalam muamalah, Islam membawa peradaban yang mencerahkan, terlihat dalam bagaimana Islam melarang riba “Memandang semua manusia sama entah itu laki-laki ataupun perempuan yang membedakan hanyalah amalannya,” terang Da’i.
Prof. Da’i menyampaikan tentang Risalah Berkemajuan milik Muhammadiyah. Jadilah orang Islam yang berkemajuan. Saat umat Islam menjalankan Islam dengan sebenar-benarnya, maka Islam akan membawa kemajuan dengan sendirinya. Adapun lima karakteristik Islam Berkemajuan yang dirumuskan persyarikatan adalah sebagai berikut, (1) Berlandaskan pada tauhid; (2) Bersumber pada Al-Qur’an dan as-sunnah; (3) Menghidupkan ijtihad dan tajdid; (4) Memegang prinsip al-wasathiyah tetap bersikap di tengah-tengah mewujudkan kerahmatan Islam dalam kehidupan nyata. “Apabila lima karakteristik bila itu dijalankan dalam kehidupan sehari-hari, maka akan menjadi mubalig dan mubalighah yang berprogresif serta patut dan pantas untuk dicontoh,” pungkasnya.