SOLO, MUHAMMADIYAHSOLO.COM-Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, mengatakan Muhammadiyah telah secara nyata menghadirkan kemakmuran khususnya melalui amal usaha yang tersebar di Tanah Air. Muhammadiyah memberi kemakmuran kepada para karyawan dan keluarga serta menggerakkan roda ekonomi kepada masyarakat secara luas.
Bahkan peran Muhammadiyah membantu pemerintah menghadirkan kemakmuran itu, kata Abdul Mu’ti, diakui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, K.H. Yahya Cholil Staquf, saat memberikan ucapan selamat Milad ke-112 dan Tanwir. Namun demikian, peran besar Muhammadiyah terhadap kemakmuran masyarakat ini dirasa belum cukup. Persyarikatan di berbagai tingkatan harus terus berikhtiar meningkatkan peran-peran persyarikatan lebih besar lagi dalam menghadirkan kemakmuran bagi masyarakat Indonesia.
Mendikdasmen sekaligus Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan pernyataan itu saat menjadi penceramah pada Tablig Akbar Milad ke-112 Muhammadiyah dan Milad ke-97 RS PKU Muhammadiyah Kota Solo, Minggu (8/12/2024) pagi, di halaman parkir Timur RS PKU Muhammadiyah, Jl. Ronggowarsito No. 130, Solo. Pengajian ini dihadiri ribuan warga persyarikatan Kota Solo dan sekitarnya. Abdul Mu’ti menyampaikan pengajian bertema “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua” sebagaimana tema Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, 4-6 Desember 2024 lalu. Muhammadiyah, kata Abdul Mu’ti, menghadirkan tema “kemakmuran” karena setelah Indonesia Merdeka 79 tahun, kemakmuran itu belum benar-benar terwujud di negeri ini. Masih banyak orang miskin di Indonesia. Sementara di pihak lain ada segilintir orang begitu kaya yang bingung untuk membelanjakan uangnya.
Abdul Mu’ti lantas mencontohkan peran amal usaha Muhammadiyah di Kota Solo. RS PKU Muhammadiyah Kota Solo dengan karyawan 1.120 karyawan yang gaji karyawannya di atas upah minimum kabupaten/kota (UMK), serta kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan 40 ribu mahasiswa, hal ini secara nyata menjadi mata rantai ekonomi luar biasa baik bagi karyawan dan para pelaku usaha yang terkait dengan bidang usaha rumah sakit maupun kampus.

Namun demikian, kemakmuran yang ingin diwujudkan persyarikatan bukan sekadar kemakmuran materiel, namun juga kemakmuran secara batiniah atau spiritual. Mengutip masukan dari mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah pada saat Tanwir di Kupang, Din Syamsudin, bahwa kemakmuran yang ingin menjadi cita-cita Muhammadiyah bukan hanya pada welfare atau kemakmuran fisik. Muhammadiyah perlu pula menghadirkan kemakmuran berbasis wellbeing, atau pemenuhan kebutuhan kemakmuran spiritual. “Negara-negara Skandinavia itu makmur. Seperti Finlandia, itu makmur dan maju. Tapi tingkat stres masyarakatnya tinggi. Secara mental kosong,” ujar Abdul Mu’ti. Demikian pula Korea Selatan. Ekonominya sangat maju, tapi sekaligus menjadi negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia.
Kualitas Pendidikan
Karena itu Muhammadiyah ingin menghadirkan kemakmuran baik lahir maupun batin. Ikhtiar yang dilakukan adalah dengan memperkuat kualitas pendidikan. Negara-negara makmur, lanjut Menteri, bisa dipastikan kualitas pendidikan masyarakatnya bagus. Sebaliknya negara-negara yang belum maju karena kualitas pendidikannya yang rendah. Bagi Muhammadiyah, pemenuhan tugas memakmurkan untuk semua sebagai tugas kekhalifahan di muka bumi.
Pengajian ini dihadiri tokoh-tokoh penting Muhammadiyah Kota Solo, seperti Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Solo, K.H. Anwar Sholeh; Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah, Prof. Bambang Setiaji; Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Sofyan Anif; Rektor ITS PKU Muhammadiyah, Weni Hastuti; Direktur RS PKU Muhammadiyah Solo, Mardiatmo; Walikota Solo Terpilih periode 2025-2030, Respati Ardi; serta para pengurus Muhammadiyah dan organisasi otonom serta warga persyarikatan pada umumnya.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Solo, dr. Mardiatmo, dalam sambutanya mengatakan Tablig Akbar ini sebagai puncak resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah sekaligus Milad ke-97 rumah sakit yang dia pimpin. Selama ini Muhammadiyah sudah bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan selama 112 tahun. Dia bersyukur RS PKU Muhammadiyah di usia ke-97 ini telah berkembang secara luar biasa. Ini menjadi bukti Muhammadiyah selama ini menjadi gudang para intelektual dan profesional. Sedangkan Ketua PDM Kota Solo, Kiai Anwar Sholeh, lebih banyak mengapresiasi semua pihak yang berkolaborasi pada acara Tablig Akbar ini. Secara khusus, Kiai Anwar mengucapkan terima kasih kepada Respati Ardi yang berkenan hadir di acara ini. “Mas Respati Ardi ini kader Muhammadiyah tulen. Dan satu-satunya kader Muhammadiyah yang jadi Walikota Solo,” ujar Kiai Anwar yang disambut tepuk tangan ribuan jemaah yang hadir.
Acara Tablig Akbar ditutup dengan pembagian doorprize untuk para jemaah yang hadir pada acara ini serta penghargaan kepada para karyawan RS PKU Muhammadiyah yang berprestasi.