BANDUNG, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Bertempat di Gedung Budaya Sabilulungan Soreang, Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah secara resmi dibuka, Sabtu (3/12).
Hadir secara langsung pada acara pembukaan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah Diyah Puspitarini, Ketua Umum Organisasi Otonom tingkat pusat, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, SKPD/OPD Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung, serta para rektor dan pimpinan AUM yang telah mendukung penyelenggaraan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah.
Sebelum pembukaan dimulai para hadirin dihibur dengan penampilan Tapak Suci Putera Muhammadiyah dari Pimwil VII Tapak Suci Jawa Barat, Paduan Suara kolaborasi Universitas Muhammadiyah Bandung dan Universitas Aisyiyah Bandung, penampilan Tari Saman dari ‘Aisyiyah Boarding School Bandung, serta Tari Penyambutan dan Orkestra SMK Muhammadiyah 1 Cikampek.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Diyah Puspitarini menyampaikan terimakasih kepada seluruh peserta dan tamu undangan yang sudah hadir pada pembukaan.
Diyah juga menyampaikan bahwa penggembira Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah selain kader-kader NA, juga terdapat para suami dan anak yang ikut menyertai.
“Pada Muktamar ke XIV ini Nasyiatul Aisyiyah mengambil tema Memajukan Perempuan Menguatkan Peradaban sebagai wujud upaya menjawab tantangan zaman. Pemilihan tema ini selaras dengan spirit bangsa. Nasyiatul Aisyiyah berkomitmen untuk ikut membangun peradaban Indonesia,” ucap Diyah.
Ia menambahkan bahwa pada periode ini Nasyiatul Aisyiyah dapat menyelenggarakan berbagai program. Di antaranya Pashmina (Posyandu Remaja), Samara Course, Family Learning Center, BUANA, dan kegiatan lainnya dalam rangka menguatkan perempuan pada sisi perekonomian, pendidikan dan politik.
Sementara itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam sambutan yang dibacakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan terimakasih kepada keluarga besar Muhammadiyah, khususnya Nasyiatul Aisyiyah.
“Perempuan harus berjalan beriringan dengan perkembangan zaman,” ucap Yaqut membacakan pidato Presiden RI.
Presiden Joko Widodo juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa dalam rangka menguatkan peradaban banyak aspek yang perlu disentuh. Seperti pendidikan, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
“Membangun peradaban bangsa bukan hanya tugas elit politik, melainkan tugas semua pihak baik laki-laki maupun perempuan. Lantas, di mana posisi Nasyiatul Aisyiyah? Saya yakin dengan ketajaman pembacaan Nasyiatul Aisyiyah dalam melihat problematika bangsa ini, Nasyiatul Aisyiyah mampu menghasilkan keputusan dan program-program yang solutif pada Muktamar XIV kali ini,” pungkas Yaqut mengakhiri pidato Presiden RI.