SUKOHARJO, MUHAMMADIYAHSOLO.COM-Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Sukoharjo mengadakan Launching Program Eco-Surya sekaligus Talkshow Pembalut Kain yang bertempat di GOR Putri Ponpes Imam Syuhodo’ Kabupaten Sukoharjo. Acara ini memiliki tema “Menggiatkan Dakwah Lingkungan, Memajukan Peradaban”.
Program Eco-Surya ini merupakan implementasi ikhtiar menyelamatkan alam semesta yang di-support oleh Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Program Eco-Surya terdapat tiga kegiatan berupa Pemberdayaan Pembalut Kain, Bank Sampah, dan Penanaman 1000 pohon pola asuh.
Melalui siaran pers yang diterima Muhammadiyahsolo.com, Minggu (20/10/2024), launching ini acara berjalan dengan penuh khidmat ini diawali dengan safety briefing yang disampaikan oleh Ipmawati Halwa, Ketua Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Blimbing, Direktur Ponpes Imam Syuhodo’, dan 300 santriwati Ponpes Imam Syuhodo’.
Pengurus PDM Sukoharjo, Eko Pujiatmoko, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas program yang memberikan nilai manfaat dengan mengurangi dan mengolah sampah serta reboisasi. Kepedulian terhadap lingkungan ini penting untuk merawat alam apalagi sekarang merasakan langsung bahwa terjadi pemanasan global, dalam hal ini climate change.
“Kita punya histori sekitar 6 tahun lalu, PDM Sukoharjo dan ortom hadir sebagai tim independen melakukan gerakan ekologis terhadap kerusakan lingkungan. Dan tahun ini dinahkodai oleh PDNA dan PC IMM Kabupaten Sukoharjo dalam program Eco-Surya yang terintegrasi Lazismu PP [Muhammadiyah] yang tentu ada standar profesional untuk memberikan nilai manfaat dan maslahat untuk masyarakat,” kata Bendahara PDM Sukoharjo tersebut, Minggu (13/10/2024).
Etika dalam Beragama
Sementara itu, Ustadz Sholahudin Sirezar selaku Direktur Ponpes Imam Syuhodo’ menyampaikan pentingnya etika dalam beragama. Bahwa agama Islam telah mengatur secara detail etika dan akhlak kita dalam aktivitas kehidupan manusia dimanapun dan dengan siapapun, termasuk etika dan akhlak dengan alam (lingkungan).
“Terjadi kerusakan alam dengan adanya pemanasan global yang ditandai suhunya naik, kutub mulai mencair dan banyak bencana. Ini terjadi karena tidak adanya etika dan akhlak manusia terhadap lingkungan. Maka penting dakwah lingkungan ini supaya memiliki kesadaran menjaga lingkungan supaya tetap asri dan lestari,” ujar Direktur Ponpes Imam Syuhodo’.
Dilain sisi, Ninin Karlina, Ketua PDNA Sukoharjo sekaligus Direktur Eksekutif Eco-Surya menyampaikan bahwa gerakan nyata ini memiliki komitmen untuk mengurangi dan mengolah sampah, sesederhana semua konsumsi bebas plastik dan rebus-rebusan yang menyehatkan dan semua menggunakan tumbler.
Ia menambahkan, kegiatan sore ini selain launching program tapi juga talkshow sebagai edukasi kepada santriwati Ponpes Imam Syuhodo’ tentang pentingnya pemakaian pembalut kain oleh Bunda Khoiriyatun Ainiyah (LLHPB PCA Blimbing) dan Ayunda Fathurrahmah (Dept. Dakwah PDNA Sukoharjo).
“Progam pemberdayaan pembalut kain ini dilakukan itu di Ponpes Imam Syuhodo’ yang terdapat 300 santriwati yang ketika menstruasi menggunakan 20 pembalut. Nah, artinya dalam 1 bulan telah menyumbang 6000 sampah, dan dalam setahun menyumbang 72.000 sampah. Untuk itu penggunaan pembalut kain adalah solusi untuk mengurangi sampah secara signifikan,” tutup Ninin Karlina, Ketua PDNA Sukoharjo ini.