SOLO, MUHAMMADIYAHSOLO.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) memfasilitasi dosen untuk mengabdi di luar negeri melalui skema program Pengabdian kepada Masyarakat Kemitraan International (PkM-KI).
Dosen Fakultas Agama Islam (FAI-UMS) sekaligus Ketua Tim Pengabdian, M. Zakki Azani, mengatakan bahwa PkM-KI yang dijalankan yaitu Penguatan Keislaman untuk Keluarga Warga Negara Indonesia (WNI) Lintas Budaya dan Muslim Baru di Queensland, Australia, pada 2-15 November 2023.
“Pada program ini, ada beberapa yang dijalankan yaitu membuat buku saku panduan solat, panduan makanan halal dan haram. Semua ditulis dan diajarkan dalam dwi bahasa (Inggris-Indonesia) yang kemudian diajarkan dan dibagikan kepada murid di Sanggar ABATA. Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan bekerjasama dengan Indonesian Society of Brisbane (IISB),” ungkap Ketua Tim Pengabdian itu, Rabu (15/11/2023).
Menurut salah seorang anggota tim pengabdian dan juga dosen Kesehatan Masyarakat UMS, Sri Indra menyampaikan kegiatan yang ada di Sanggar ABATA ini diadakan pada akhir pekan tepatnya pada tanggal 4 dan 9 November. Selain itu, tim pengabdian juga mengadakan diskusi ilmiah berasama para akademisi yang sedang mengikuti studi di The University of Queensland.
“Dalam pengabdian ini, kami juga membuat program pengajian Islami bersama masyarakat Indonesia yang terdiri dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah lama menetap di Australia (Permanent Residence) yang ada Caboolture, Ranting Istimewa Muhammadiyah Queensland, Indonesian Islamic Society of Brisbane, serta komunitas Muslim di Indonesian Muslim Centre of Queensland (IMC Q). Kami juga mengadakan diskusi ilmiah bersama mahasiswa S2, S3 yang rata-rata kuliah di The University of Queensland,” terang Dosen Kesehatan Masyarakat UMS itu melalui siaran pers yang diterima muhammadiyahsolo.com, Rabu (15/11/2023).
Seorang sesepuh masyarakat dari kota Caboolture, Yati, menyampaikan bagaimana antusiasme masyarakat setempat mengikuti acara tersebut. Dia mengatakan acara pengajian Islam sangat diperlukan pada komunitas muslim di atas, salah satunya di kota Caboolture. Daerah tersebut merupakan daerah yang sangat merindukan pengajian Islam karena di sana masih banyak yang belum tahu tentang dasar agama Islam. Mereka sangat bersemangat belajar agama. Mereka akan sangat senang sekali jika ada tokoh agama yang bisa datang secara berkala ke tempat tersebut untuk memberikan pencerahan tentang agama Islam.
“Sangat jarang acara begini, seperti ada emas yang datang, yang tiba-tiba runtuh (datang) dari Solo yang jauh. Hal ini, sungguh dinanti-nantikan dan sangat memuaskan. Ini yang kita butuhkan memang, materinya bagus, mohon sering datang ke sini,” harap Yati.
Kegiatan yang dilakukan oleh Tim PkM-KI UMS ini juga mendapat apresiasi tinggi oleh Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) Queensland, Ahmad Rizky M Umar. “Kegiatan PkM-KI ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Muslim Indonesia di Brisbane. Kami sangat membutuhkan tausiyah keagamaan dari pendakwah Indonesia, terutama bagi keluarga dan Masyarakat di Kota Brisbane dan Caboolture, Moreton Bay,” tambahnya.
Umar juga sangat berharap, agar PkM-KI ini dapat terus berlangsung, terutama di bulan Ramadan.